Thursday, 23 July 2015

MONYET YANG TERPERANGKAP

Ada cara unik untuk menangkap MONYET di Afrika yaitu dengan cara melubangi kelapa seukuran tangan monyet lalu diisi makanan seperti kacang. Ketika monyet itu mengambil makanan maka tangan monyet posisinya menggenggam dan terjebak disitu tak bisa keluar karena ketika menggenggam ukuran tangannya lebih besar dari lubang kelapa. Padahal jika seandainya sang monyet mau melepaskan genggamannya maka dia akan memperoleh kebebasan, rejeki yang luas dan kebahagian bertemu dan berkumpul sepanjang waktu dengan keluarga monyet yang dicintainya. Namun apa lacur si monyet menyerahkan segalanya demi segenggam kacang yang tak seberapa nilainya.
Begitulah kira-kira COMFORT ZONE atau zona nyaman menjebak dan membelenggu hidup manusia, kalau sudah masuk dan terjebak susah untuk keluar dan terpenjara disitu selama-lamanya sampai rambut beruban hingga sampai menutup mata. Dia seolah-olah sudah berlari dengan sekuat tenaga padahal dia tidak pergi kemana-mana, berputar-putar saja disitu seperti kerbau yang berputar untuk menggiling tebu. Padahal jika mau melepaskan sebagaimana monyet itu melepaskan genggamannya maka rejeki terhampar luas di bumi Allah.
Hampir semua orang yang bangun dipagi hari itu ingin kehidupannya berubah tapi kebanyakan mereka kembali melakukan hal yang sama di hari itu seperti hari-hari di tahun-tahun sebelumnya. Jika ingin menginginkan HAL/SESUATU yang baru maka lakukanlah hal atau sesuatu yang baru yang BELUM PERNAH dikerjakan sebelumnya.
Mereka tak takut mati tapi ketakutan akan kegagalan melebihi ketakutannya akan kematian. Hal ini terbukti bahwa jumlah korban kematian akibat kecelakaan lalu lintas melebihi korban akibat peperangan. Mereka ingin kepastian padahal kepastian di dunia ini adalah sebuah ketidakpastian itu sendiri karena tidak ada yang pasti di dunia ini, matematika Tuhan dengan matematika manusia itu jelas berbeda. Sedekah bagi manusia adalah hilangnya harta namun bagi Allah harta real manusia itu justeru bertambah. 1 hari diakherat berbeda 1 hari di dunia. Mereka lebih suka membesarkan dan membuat kaya asset orang lain daripada memperbesar asset diri sendiri yang bisa diwariskan ke anak cucu.
Dan akhirnya hanya segelintir orang yang menyadari akan hal ini dan sebagian besar dari mereka akan kembali mengulangi hal yang sama di hari ini sebagaimana mereka melakukan hal serupa di tahun-tahun sebelumnya. Wassalam.
Copas dari Masdian Dian Tegal

SHARE THIS

Facebook Comment

0 comments: