Kenapa Steve Jobs Larang Anaknya Bermain Gadget (Ipad) Temuannya?
Saya barangkali boleh berbangga pernah hidup di era tahun 80-90 an dimana ketika itu belum ada gadget canggih seperti sekarang ini. kala itu orang tak disibukkan sendiri-sendiri dengan gadget yang ia pegang/miliki, sementara anak-anak masih bermain berbagai permainan tradisional yang populer dijaman itu. Gencarnya perkembangan tekhnologi gadget saat ini ternyata sudah disadari dampak negatifnya oleh Steve jobs sendiri. Secara komersial dia memang menginginkan semua orang memiliki gadget ciptaannya.
Namun disisi lain justru dia tak ingin anak-anaknya menggunakan gadget yang ia ciptakan dirumah mereka sendiri. Jangan bayangkan bahwa rumah steve jobs akan dipenuhi dengan piranti2 canggih buatan apple. TapI sebaliknya bahkan di kamar anak steve jobs sendiri tak ditemukan perangkat elektronik canggih yang bisa digunakan oleh anak mereka. Alasan steve jobs cukup sederhana, karena dia tidak ingin kehilangan waktu bermain bersama anak mereka. ketika anak sudah asyik bermain gadget dia khawatir anak mereka tidak lagi peduli dengan lingkungan dan sesama.
Dia juga khawatir anak-anaknya kehilangan masa kecil mereka. Tak hanya Jobs yang membatasi penggunaan gadget pada anak-anak mereka. Beberapa insinyur dan eksekutif dari Apple, eBay, Google, Hewlett-Packard dan Yahoo pun mengikuti jobs dengan mengirim anak-anak mereka ke sekolah dasar Waldorf di Los Altos, California., Di mana di sekolahan tersebut anda tidak akan menemukan satu komputer atau layar apapun disana.
Mereka para eksekutif perusahaan internet dan teknologi terbesar itu memilik kekuatiran dan berpikir bahwa teknologi dapat mengganggu kreativitas dan perkembangan otak anak, menurut mereka seharusnya anak-anak diusia itu sedang getol-getolnya belajar melalui praktek langsung dengan tangan, berinteraksi sosial antar manusia-ke-manusia. Siswa di sekolah waldorf ini juga mendapatkan pelajaran matematika, menggambar dan keterampilan pemecahan masalah hingga kursus merajut.
Mereka tidak diperkenankan memecahkan masalah melalui program komputer. Sebaliknya untuk hal-hal kecil seperti cara memotong kue yang benar pun juga diajarkan dan dipraktekan secara langsung.
Apakah anda cukup terkejut dengan ini ? terkejut karena yang terjadi pada anak-anak steve jobs sang penemu ipad ternyata bertolak belakang dengan anak-anak anda yang hari ini sedari kecil sudah dibiasakan asyik bermain dengan gadget canggih mereka? apakah kekuatiran anda sama dengan Jobs?
Mari direnungkan jangan sampai apa yang dikuatirkan oleh steve Jobs dan para CEO perusahaan besar teknologi dunia itu terjadi pada anak-anak kita dirumah.
Saya barangkali boleh berbangga pernah hidup di era tahun 80-90 an dimana ketika itu belum ada gadget canggih seperti sekarang ini. kala itu orang tak disibukkan sendiri-sendiri dengan gadget yang ia pegang/miliki, sementara anak-anak masih bermain berbagai permainan tradisional yang populer dijaman itu. Gencarnya perkembangan tekhnologi gadget saat ini ternyata sudah disadari dampak negatifnya oleh Steve jobs sendiri. Secara komersial dia memang menginginkan semua orang memiliki gadget ciptaannya.
Namun disisi lain justru dia tak ingin anak-anaknya menggunakan gadget yang ia ciptakan dirumah mereka sendiri. Jangan bayangkan bahwa rumah steve jobs akan dipenuhi dengan piranti2 canggih buatan apple. TapI sebaliknya bahkan di kamar anak steve jobs sendiri tak ditemukan perangkat elektronik canggih yang bisa digunakan oleh anak mereka. Alasan steve jobs cukup sederhana, karena dia tidak ingin kehilangan waktu bermain bersama anak mereka. ketika anak sudah asyik bermain gadget dia khawatir anak mereka tidak lagi peduli dengan lingkungan dan sesama.
Dia juga khawatir anak-anaknya kehilangan masa kecil mereka. Tak hanya Jobs yang membatasi penggunaan gadget pada anak-anak mereka. Beberapa insinyur dan eksekutif dari Apple, eBay, Google, Hewlett-Packard dan Yahoo pun mengikuti jobs dengan mengirim anak-anak mereka ke sekolah dasar Waldorf di Los Altos, California., Di mana di sekolahan tersebut anda tidak akan menemukan satu komputer atau layar apapun disana.
Mereka para eksekutif perusahaan internet dan teknologi terbesar itu memilik kekuatiran dan berpikir bahwa teknologi dapat mengganggu kreativitas dan perkembangan otak anak, menurut mereka seharusnya anak-anak diusia itu sedang getol-getolnya belajar melalui praktek langsung dengan tangan, berinteraksi sosial antar manusia-ke-manusia. Siswa di sekolah waldorf ini juga mendapatkan pelajaran matematika, menggambar dan keterampilan pemecahan masalah hingga kursus merajut.
Mereka tidak diperkenankan memecahkan masalah melalui program komputer. Sebaliknya untuk hal-hal kecil seperti cara memotong kue yang benar pun juga diajarkan dan dipraktekan secara langsung.
Apakah anda cukup terkejut dengan ini ? terkejut karena yang terjadi pada anak-anak steve jobs sang penemu ipad ternyata bertolak belakang dengan anak-anak anda yang hari ini sedari kecil sudah dibiasakan asyik bermain dengan gadget canggih mereka? apakah kekuatiran anda sama dengan Jobs?
Mari direnungkan jangan sampai apa yang dikuatirkan oleh steve Jobs dan para CEO perusahaan besar teknologi dunia itu terjadi pada anak-anak kita dirumah.
0 comments: